Indonesia Tekankan Integritas, Pembiayaan Berkelanjutan, dan Kolaborasi Global dalam REDD+ pada COP30
Rabu, 19 Nov 2025 | Siaran Pers
SIARAN PERS
Nomor: SP.320/HUMAS/PP/HMS.3/11/2025
Indonesia kembali menunjukkan komitmen kuatnya dalam memperkuat aksi iklim berbasis hutan pada ajang internasional melalui partisipasi sebagai panelis dalam acara “The REDD+ Community of Practice: A Global Mutirão for Forests”, sebuah side event resmi COP30 yang diselenggarakan oleh UNFCCC di Special Event Room Paraná, Blue Zone COP30.
Acara ini menghadirkan berbagai pemangku kepentingan kunci, termasuk UN Climate Change, Green Climate Fund (GCF), UNEP, serta sejumlah negara pelaksana REDD+ dari berbagai kawasan.
Dalam forum tersebut, Haruni Krisnawati, Staf Ahli Menteri Bidang Perubahan Iklim Kementerian Kehutanan Republik Indonesia, menjadi salah satu panelis utama bersama Maggie Charnley (Inggris) dan Jose Carlos Fernandez Ugalde (Bosque Center for Climate Change). Indonesia memaparkan capaian, pembelajaran, dan arah strategis implementasi REDD+ dalam mendukung agenda iklim nasional.
Haruni menegaskan bahwa Indonesia merupakan salah satu negara yang paling konsisten melaporkan kemajuan REDD+ kepada UNFCCC.
“Transparansi adalah fondasi penting bagi kredibilitas internasional. Indonesia secara konsisten menyampaikan laporan REDD+ kepada UNFCCC untuk memastikan bahwa setiap langkah mitigasi hutan kita dapat dipertanggungjawabkan dan diakui dunia,” ujar Haruni.
Ia menjelaskan bahwa implementasi REDD+ berperan penting dalam mendukung Indonesia FOLU Netsink 2030, terutama dalam menurunkan deforestasi, memperkuat tata kelola hutan, serta membuka akses terhadap pembiayaan berbasis hasil (Results-Based Payments).
“REDD+ memberi peluang besar bagi Indonesia untuk mempercepat pengurangan emisi sembari menghadirkan manfaat langsung bagi masyarakat, termasuk melalui pembiayaan berbasis hasil yang kini semakin berkembang,” tambahnya.
Indonesia menyambut baik pembentukan REDD+ Community of Practice sebagai wadah resmi di bawah UNFCCC untuk mengatasi tantangan teknis dan kebijakan yang dihadapi banyak negara berhutan tropis.
Forum ini dinilai strategis sebagai pusat pembelajaran South–South, ruang penguatan kapasitas MRV dan safeguards, serta sarana harmonisasi berbagai inisiatif REDD+ global—mulai dari GCF, kerja sama bilateral, mekanisme Article 6, hingga standar pasar karbon sukarela—agar tetap menjaga integritas dan kedaulatan data negara.
Haruni menegaskan komitmen Indonesia untuk terus memperkuat kolaborasi internasional.
“Indonesia siap bekerja sama lebih erat dengan negara-negara hutan tropis lainnya. Hanya dengan kolaborasi global yang kuat, REDD+ dapat memberikan manfaat jangka panjang bagi iklim, hutan, dan jutaan masyarakat yang menggantungkan hidup pada ekosistem ini,” tutupnya.
Belem, Brazil, 19 November 2025
Penanggung jawab berita:
Kepala Biro Hubungan Masyarakat dan Kerjasama Luar Negeri, Kementerian Kehutanan,
Krisdianto
Website:
www.kehutanan.go.id
Youtube:
Kementerian Kehutanan
Facebook:
Kementerian Kehutanan
Instagram:
Kemenhut
Twitter:
@kemenhut_ri



