Wamenhut Rohmat Marzuki Buka _Global Carbon Summit_ Indonesia 2025
Rabu, 26 Nov 2025 | Siaran Pers
SIARAN PERS
Nomor: SP. 342/HUMAS/PPIP/HMS.3/11/2025
Wakil Menteri Kehutanan (Wamenhut) Rohmat Marzuki resmi membuka Global Carbon Summit Indonesia 2025 di Jakarta, Rabu (26/11/20025). Sebuah forum internasional pertama di Indonesia yang mempertemukan pemimpin industri, pembuat kebijakan, dan mitra global untuk membahas masa depan pasar karbon dan ekonomi hijau.
Dalam sambutannya, Wamenhut Rohmat Marzuki menyampaikan apresiasi kepada Ecobiz Asia dan APHI atas penyelenggaraan forum yang dinilainya sangat strategis. “Komitmen yang hadir di ruangan ini memberi keyakinan bahwa kemajuan nyata dalam agenda iklim semakin dekat, asal kita bekerja dengan fokus, integritas, dan berbagi tujuan bersama,” ujarnya.
Wamenhut menegaskan bahwa Indonesia telah memperkuat kerangka pasar karbon melalui Perpres 110/2025, yang memungkinkan perdagangan unit karbon dari berbagai proyek Nature-based Solutions seperti reforestasi, restorasi mangrove, dan agroforestri. Kemenhut juga menyelaraskan sejumlah regulasi agar implementasi pasar karbon berjalan efektif, termasuk aturan terkait tata hutan, perhutanan sosial, dan pemanfaatan jasa lingkungan di kawasan konservasi.
Ia menjelaskan bahwa Indonesia memiliki potensi ekonomi karbon berbasis alam (NbS) yang sangat besar. Dari 48,69 juta hektare area NbS, 12 juta hektare untuk penyerapan karbon ARR (Aforestasi, Reforestasi, Revegetasi), 8,3 juta hektare perhutanan sosial, hingga target 1,4 juta hektare pengakuan hutan adat. BloombergNEF memperkirakan potensi kredit karbon dari sektor kehutanan Indonesia dapat mencapai 13,4 miliar ton CO₂e hingga tahun 2050. “Dengan potensi sebesar ini, Indonesia layak menjadi salah satu sumber kredit karbon berbasis alam paling dicari di dunia,” tegasnya.
Wamenhut juga menyoroti penguatan kerja sama internasional, termasuk melalui penandatanganan MoU dengan International Emissions Trading Association (IETA) dan Integrity Council for the Voluntary Carbon Market (ICVCM), yang dinilai penting untuk memperkuat standar, kapasitas teknis, dan keterhubungan Indonesia dengan pasar karbon global.
Menutup sambutannya, Wamenhut menyatakan optimisme bahwa Indonesia berada di jalur menuju ekosistem pasar karbon yang berkelas dunia. “Kami berkomitmen membangun pasar karbon yang berintegritas, transparan, dan memberikan dampak nyata bagi masyarakat, hutan, dan planet kita,” ujarnya.
Jakarta, Kementerian Kehutanan, 26 November 2025
Penanggung Jawab Berita:
Kepala Biro Hubungan Masyarakat dan Kerjasama Luar Negeri, Kementerian Kehutanan,
Krisdianto
Website:
www.kehutanan.go.id
Youtube:
Kementerian Kehutanan
Facebook:
Kementerian Kehutanan
Instagram:
Kemenhut
Twitter:
@kemenhut_ri



