Kementerian Kehutanan, Pemerintah Provinsi Papua, dan Masyarakat Adat Sepakat Berdamai dan Berkolaborasi untuk Pelestarian Cenderawasih serta Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat
Selasa, 28 Okt 2025 |

SIARAN PERS
Nomor: SP. 258/HUMAS/PPIP/HMS.3/10/2025
Kementerian Kehutanan melalui Direktorat Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE), sebagai bentuk tanggung jawab moral dan komitmen menyelesaikan permasalahan pembakaran mahkota Cenderawasih secara bermartabat, telah menindaklanjuti arahan Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni untuk melakukan langkah-langkah dialog dan pemulihan sosial budaya.
Sebagai tindak lanjut, Direktur Jenderal KSDAE Satyawan Pudyatmoko melakukan kunjungan kerja ke Papua untuk bertemu langsung dengan Gubernur Papua, para tokoh adat, serta lembaga kultural seperti Majelis Rakyat Papua (MRP) pada Selasa (28/10).
Dalam pertemuan tersebut, Satyawan menyampaikan apresiasi atas penerimaan hangat dari Pemerintah Provinsi dan masyarakat Papua, serta kembali mengungkapkan permohonan maaf atas peristiwa pembakaran mahkota Cenderawasih yang menimbulkan kekecewaan masyarakat.
“Kami hadir untuk memohon arahan dari Bapak Gubernur dan para tokoh adat agar kejadian serupa tidak terulang di kemudian hari. Kami berharap adanya panduan atau kebijakan, baik dalam bentuk peraturan gubernur maupun kesepahaman bersama, sebagai pedoman bagi kami untuk bertindak lebih bijaksana dan menghormati nilai-nilai budaya masyarakat Papua,” ujar Satyawan.
Menanggapi hal tersebut, Gubernur Papua Matius Fakhiri menyampaikan apresiasi atas sikap terbuka dan itikad baik Kementerian Kehutanan dalam menyikapi persoalan tersebut.
“Setelah pertemuan ini, saya akan mengeluarkan Peraturan Gubernur terkait pemanfaatan nilai-nilai budaya agar menjadi pedoman bagi kita semua dalam melangkah ke depan,” tegasnya.
Sementara itu, Ketua Forum Adat Tabi Saireri, Ondofolo Ismael Mebri, mengajak seluruh masyarakat untuk menyikapi peristiwa ini dengan kebijaksanaan dan semangat persaudaraan.
“Mari kita menerima peristiwa ini dengan arif dan bijaksana. Ini menjadi kesempatan untuk refleksi bersama, karena tanggung jawab menjaga kehormatan dan kelestarian budaya adalah milik kita semua. Cenderawasih adalah satwa yang dilindungi, simbol kehormatan, dan harus dibiarkan hidup berdampingan dengan manusia,” ujarnya.
Sebagai hasil pertemuan, Kementerian Kehutanan, Pemerintah Provinsi Papua, dan masyarakat adat sepakat memperkuat kerja sama dalam menjaga kelestarian alam dan nilai-nilai budaya Papua. Ketiganya berkomitmen menjadikan peristiwa ini sebagai pembelajaran bersama untuk melangkah lebih baik di masa mendatang.
Kesepakatan tersebut juga menegaskan pentingnya pemberdayaan ekonomi masyarakat, khususnya bagi Mama-Mama Papua, melalui pembinaan kreativitas dan pengembangan potensi ekonomi berbasis budaya tanpa mengorbankan kelestarian burung Cenderawasih sebagai simbol kehidupan dan kebanggaan masyarakat Papua.
Jakarta, Kemenhut, 28 Oktober 2025
Informasi lebih lanjut:
Direktur Konservasi Kawasan Ditjen KSDAE, Kemenhut
Sapto Aji Prabowo
Penanggung jawab berita:
Kepala Biro Hubungan Masyarakat dan Kerjasama Luar Negeri, Kemenhut
Krisdianto
Website:
www.kehutanan.go.id
Youtube:
Kementerian Kehutanan RI
Facebook:
Kementerian Kehutanan
Instagram:
kemenhut
Twitter:
@kemenhut_ri



