Pelantikan 344 Pejabat, Menhut Dorong ASN Kehutanan Berpikir Out of the Box
Jumat, 19 Des 2025 |

SIARAN PERS
Nomor: SP.390/HUMAS/PPIP/HMS.3/12/2025
Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni melantik 344 pejabat manajerial dan nonmanajerial di lingkungan Kementerian Kehutanan. Pelantikan ini menjadi momentum penguatan mesin kerja kementerian sekaligus penegasan arah baru birokrasi kehutanan yang dituntut berpikir keluar dari pola lama, tidak terjebak rutinitas, serta berani menghadirkan inovasi nyata dalam pengelolaan hutan Indonesia.
Mengawali sambutannya, Menteri Kehutanan (Menhut) Raja Juli Antoni menyampaikan empati dan doa mendalam bagi masyarakat di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat yang terdampak banjir dan longsor. Ia mengajak seluruh jajaran untuk menjadikan bencana tersebut sebagai refleksi bersama agar pengelolaan hutan dilakukan secara lebih maksimal dan bertanggung jawab.
Dalam pelantikan tersebut, Menhut Raja Antoni menyebutkan bahwa dari 344 pejabat yang dilantik, 214 merupakan jabatan manajerial dan 130 jabatan nonmanajerial. Ia berharap pelantikan ini dapat memperkuat kinerja organisasi menjelang tahun 2026.
“Saya berharap dengan pelantikan dan sumpah jabatan, menyambut tahun baru 2026, Insyaallah Kementerian Kehutanan akan memiliki mesin kerja yang lebih baik, sehingga kita dapat bersama-sama menjalankan amanah bangsa dan negara ini dengan sebaik-baiknya,” ujar Menhut.
Menteri Kehutanan menyinggung sorotan publik terhadap Kementerian Kehutanan dalam beberapa pekan terakhir akibat bencana di sejumlah daerah. Ia menegaskan tidak ada ruang untuk bersikap defensif, melainkan menjadikan kritik sebagai cermin perbaikan.
“Bencana ini adalah mungkin tamparan kepada kita bersama, agar lebih maksimal lagi dalam mengelola hutan kita.”
Ia menekankan bahwa sebagai aparatur sipil negara dan aparatur kenegaraan, seluruh pejabat harus berani mengubah cara berpikir dan bekerja. Dalam rapat terbatas bersama Presiden Prabowo Subianto, ia menyampaikan pentingnya meninggalkan pola lama yang tidak menghasilkan perubahan.
“Bahwa kita sebagai ASN, sebagai aparatur kenegaraan, harus thinking out of the box, harus berpikir keluar dari pattern atau kebiasaan yang melakukan itu-itu saja sebagai rutinitas dan tanpa ada kebaharuan atau inovasi.”
Mengutip pandangan yang disampaikan Presiden dengan merujuk pada Albert Einstein, Menteri Kehutanan mengingatkan bahaya pola kerja yang stagnan yang disebutkan sebagai The definition of insanity, definisi kegoblokan, kebodohan,
"Kegilaan yang sebenarnya itu adalah doing something over and over again, mengerjakan sesuatu begitu-begitu lagi secara rutin, padahal mengharapkan/expecting different result, berharap akan ada hasil yang berbeda," jelasnya.
Menurutnya, mustahil mengharapkan hutan yang lestari dan keanekaragaman hayati yang terjaga jika pengelolaan dilakukan dengan cara-cara lama tanpa pembaruan.
Ia juga menyoroti persoalan struktural, mulai dari keterbatasan sumber daya manusia pengamanan hutan, minimnya anggaran, hingga lemahnya koordinasi lintas level dan lintas unit kerja.
Untuk menjawab tantangan tersebut, Menteri Kehutanan mendorong perubahan struktural dan penguatan kepemimpinan tingkat menengah. Ia menyampaikan rencana pembentukan Pusat Koordinasi Wilayah / Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Kehutanan sebagai middle range of leadership yang mampu menjembatani kebijakan pusat dan pelaksanaan di lapangan.
“Saya berharap, sekali lagi di awal tahun depan, kita memiliki struktur kerja yang baru, dengan pola dan cara kerja yang baru, dan dengan ini kita baru bisa berharap ada perubahan fundamental dan struktural,” tuturnya.
Dalam perspektif moral dan spiritual, Raja Juli Antoni mengingatkan bahwa jabatan adalah amanah yang bersifat sementara. Ia juga menegaskan bahwa kekuasaan adalah titipan Tuhan yang harus dijaga dengan integritas, keberanian, dan komitmen kerja yang nyata.
Menutup sambutannya, Menteri Kehutanan mengutip pesan seorang Presiden Amerika Serikat yang dikenal sebagai konservasionis tentang tanggung jawab menjaga hutan bagi generasi mendatang. “If there is any one duty which more than another, we owe it to our children and our children's children, to perform at once, it is to save the forest of this country".
Melalui pelantikan ini, Kementerian Kehutanan menegaskan komitmen untuk membangun birokrasi yang adaptif, inovatif, dan berorientasi pada hasil, demi menjaga hutan Indonesia sebagai warisan bagi anak cucu bangsa.(*)
Jakarta, Kementerian Kehutanan,
19 Desember 2025
Penanggung Jawab Berita:
Kepala Biro Hubungan Masyarakat dan Kerjasama Luar Negeri, Kementerian Kehutanan,
Krisdianto
Website:
www.kehutanan.go.id
Youtube:
Kementerian Kehutanan
Facebook:
Kementerian Kehutanan
Instagram:
Kemenhut
Twitter:
@kemenhut_ri



