Siaran Pers

Tingkatkan Kapasitas, Penyuluh Kehutanan Belajar Langsung dari Lapangan

Selasa, 28 Okt 2025 |

tingkatkan-kapasitas-penyuluh-kehutanan-belajar-langsung-dari-lapangan

SIARAN PERS
Nomor: SP.259/HUMAS/PP/HMS.3/10/2025

Sebanyak 30 orang penyuluh kehutanan mengikuti Bimbingan Teknis (Bimtek) peningkatan kapasitas penyuluh tentang budidaya aren hingga menjadi produk gula aren. Pelatihan ini diselenggarakan di Kelompok Tani Hutan (KTH) Mitra Mandala, Desa Hariang, Kecamatan Sobang, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten tanggal 28-30 Oktober 2025.

Peserta Bimtek adalah Penyuluh Kehutanan yang merupakan perwakilan dari: (1) Balai Penyuluhan dan Pengembangan SDM Kehutanan Wilayah I, IV, dan VI; (2) Balai Perhutanan Sosial Medan, (3) BBKSDA Sumatera Utara; (4) UPTD KPH Wilayah II Pematang Siantar (Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan); (5) Balai Taman Nasional Lore Lindu; serta (6) Cabang Dinas Kehutanan (CDK) wilayah VIII dan IX Provinsi Jawa Barat. Peserta tersebut diprioritaskan mengikuti bimtek karena memiliki KTH binaan dibidang usaha aren.

Pelatihan ini merupakan bagian dari upaya memperkuat peran penyuluh kehutanan sebagai agen perubahan di lapangan dalam mendorong masyarakat mengelola hasil hutan bukan kayu secara produktif dan berkelanjutan. Kegiatan dilaksanakan melalui pendekatan Wanawiyata, yaitu belajar langsung dari praktik terbaik masyarakat di sekitar kawasan hutan.

Pada bimtek ini, para peserta belajar langsung dari KTH Mitra Mandala, yang dipimpin oleh Bapak Haji Anwar, tokoh inspiratif dari Desa Hariang. KTH Mitra Mandala yang beranggotakan lebih kurang 140 petani ini, telah berhasil mengembangkan usaha gula aren dengan prinsip kelestarian lingkungan dan pemberdayaan ekonomi masyarakat lokal.

KTH Mitra Mandala kini dapat memproduksi 400–600 kilogram gula aren setiap bulan, dan telah menembus pasar ekspor ke Asia, Eropa, dan Amerika. Produk ini menjadi bukti bahwa hasil hutan bukan kayu seperti aren memiliki nilai ekonomi tinggi sekaligus menjaga kelestarian hutan. Selama 3 hari, para peserta diajak memahami proses pembibitan, penyadapan nira aren, perebusan, pencetakan, peng-kristal-an gula aren, pengemasan, hingga pemasaran produk yang kini sudah menembus pasar ekspor.

Melalui pelatihan ini, para penyuluh kehutanan tidak hanya mendapatkan keterampilan teknis dalam budidaya aren, tetapi juga memahami pentingnya pendampingan masyarakat secara partisipatif. Penyuluh diharapkan dapat menularkan praktik baik yang telah diterapkan oleh KTH Mitra Mandala kepada kelompok tani lainnya di wilayah masing-masing.

"Sebagai core system BP2SDM memerlukan dukungan dari berbagai pihak lain instansi lingkup Kementerian Kehutanan, maupun pihak lainnya dalam membentuk Forestry Human Excellence yaitu SDM kehutanan yang unggul, adaptif dan berdaya saing" ungkap Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian Kehutanan, Indra Eksploitasia Semiawan.

Kepala Pusat Penyuluhan, Wahju Rudianto menyampaikan bahwa di tingkat tapak, peran penyuluh kehutanan dan kegiatan penyuluhan memegang peranan sangat penting dalam merubah mindset dan perilaku masyarakat.

“Penyuluh kehutanan adalah ujung tombak pembangunan kehutanan di tingkat tapak. Dengan pelatihan seperti ini, mereka dibekali kemampuan untuk menggerakkan ekonomi masyarakat melalui hasil hutan bukan kayu yang lestari,” ujar Wahju Rudianto.

Kementerian Kehutanan melalui Pusat Penyuluhan berkomitmen untuk terus memperkuat kapasitas penyuluh di seluruh Indonesia, agar mampu mendorong lahirnya masyarakat hutan yang mandiri, produktif, dan berdaya saing global. Pelatihan ini diharapkan menjadi model pembelajaran yang dapat direplikasi di berbagai daerah.(*)
__
Lebak, 28 Oktober 2025

Penanggung jawab berita:
Kepala Biro Hubungan Masyarakat dan Kerjasama Luar Negeri, Kementerian Kehutanan,
Krisdianto, S.Hut., M.Sc., Ph.D.

Website:
www.kehutanan.go.id

Youtube:
Kementerian Kehutanan

Facebook:
Kementerian Kehutanan

Instagram:
Kemenhut

Twitter:
@kemenhut_ri